Wednesday, September 4, 2013

Download Skripsi Pertanian (Karakterisasi Morfologi Dan Anatomi Lengkeng)

Download Skripsi Pertanian (Karakterisasi Morfologi Dan Anatomi Lengkeng)

Lengkeng memiliki keistimewaan pada buahnya yang memiliki rasa manis dan sangat jarang ditemukan asam, dan memiliki aroma yang wangi. Hal tersebut merupakan salah satu alasan buah lengkeng dihargai tinggi di kawasan Asia. Asia memproduksi lebih dari 90% total produksi buah lengkeng dunia. Di Indonesia, lengkeng termasuk salah satu Komoditas Binaan Ditjen Hortikultura. Saat ini lengkeng unggulan nasional merupakan lengkeng introduksi. Hal ini yang menyebabkan kerakterisasi lengkeng di Indonesia perlu dilakukan untuk lebih mengetahui dan mendapatkan jenis-jenis lengkeng lokal yang berkualitas baik dan sebagai koleksi plasma nutfah lengkeng di Indonesia.

Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2009 – Nopember 2009. Alat yang digunakan dalam penelitian antara lain : penggaris, kamera digital, gunting/cutter, dan alat tulis. Peralatan yang digunakan untuk uji kandungan klorofil ialah gelas piala, mortar, tabung reaksi, gelas ukur, dan spektrofotometer, untuk uji tingkat kemanisan buah ialah hand refractometer, dan untuk analisis stomata menggunakan kuteks (cat kuku), selotip, preparat, mikroskop. Sedangkan bahan yang digunakan terdiri dari batang, daun, dan buah tanaman lengkeng.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei penjelasan (explanatory research). Wawancara meliputi : 1) budidaya yang meliputi model perbanyakan yaitu asal bibit lengkeng yang dimiliki petani, cara penanaman, jarak tanam, pemupukan, pemangkasan, pengairan, dan hama/penyakit, 2) faktor produksi meliputi waktu lengkeng berbunga sampai dipetik, bentuk buah lengkeng, intensitas lengkeng berbuah dalam 1 kali panen serta faktor-faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas buah durian hasil produksi.

Populasi dipilih yaitu pohon-pohon lengkeng yang berada di Desa Ngadireso, Dukuh Puthuk, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang dengan umur produktif (5 tahun atau lebih). Pengambilan sampel dilakukan secara tidak acak atau sengaja. Untuk sampel tanaman lengkeng diambil 6 pohon lengkeng milik petani yang telah dipilih, yang merupakan kultivar “Mutiara”. Dan sebagai pembanding digunakan 6 pohon dari varietas “Itoh” dan 18 pohon dari kultivar lokal yang berbeda, yang terdapat di sekitar lokasi penelitian. Jumlah keseluruhan sampel adalah 30. Pengumpulan data diperoleh melalui kuisioner yang diberikan kepada responden terpilih dengan wawancara/interview secara mendalam dan melalui pengamatan morfologi bagian-bagian tanaman lengkeng (daun, buah, dan batang). Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis ragam uji t, chi square, dan dendogram.

Dari hasil penelitian diperoleh, tanaman lengkeng memiliki morfologi dan karakteristik bagian batang yang tidak selalu sama walaupun pada bentuk batang dan pola percabangan untuk keseluruhan (100%) jenis dan atau varietas sampel adalah sama. Pada daun menunjukkan bahwa dari bentuk daun, tepi daun, dan kedudukan daun terdapat perbedaan diantara jenis dan atau varietas sampel daun. Untuk morfologi buah, pada bentuk buah dan warna daging buah lengkeng tidak terdapat perbedaan, sedangkan untuk warna kulit buah, sifat buah, dan ketebalan daging buah terdapat perbedaan diantara sampel tanaman. Pada hasil analisis kandungan klorofil total ditunjukkan adanya hubungan dengan produktivitas buah per pohon per tahun. Semakin tinggi kandungan klorofil, maka semakin tinggi produktivitas tanaman. Hasil kandungan klorofil tertinggi didapatkan pada kultivar ”Mutiara” yaitu 25.660 mg/l dan nilai terendah adalah jenis lokal ”y” yaitu 17.254 mg/l.

Untuk hubungan produktivitas tanaman dengan tingkat kemanisan daging buah tidak terdapat hubungan, dengan hasil kemanisan daging buah tertinggi pada kultivar ”Mutiara” dan varietas ”Itoh” yaitu 24,667 % mas sucrose dan terendah adalah jenis lokal ”x”. Dan pada analisis jumlah stomata ditunjukkan adanya hubungan dengan produktivitas buah per pohon per tahun dengan nilai stomata tertinggi pada varietas ”Itoh” 1722,65 ml/mm2 dan terendah adalah jenis lengkeng lokal ”y” dengan nilai 1376,82 ml/mm2. Dari keseluruhan hasil tersebut dapat diketahui bahwa lengkeng kultivar ”Mutiara” adalah lengkeng unggul lokal. Lengkeng lokal ini dapat bersaing dengan lengkeng unggul nasional ”Itoh” yang merupakan lengkeng introduksi. Karakter lengkeng unggul lokal ”Mutiara” ini dapat dimanfaatkan sebagai materi genetik untuk perbaikan dan perakitan varietas baru sebagai lengkeng unggul Indonesia


Password: pCImUoRi




No comments:

Post a Comment