Monday, September 2, 2013

Download Skripsi Mipa Gratis (Pengendalian Kualitas Produksi Garment)


Download Skripsi Mipa Gratis (Pengendalian Kualitas Produksi Garment)

Pengendalian kualitas sangat dibutuhkan dalam memproduksi suatu barang untuk menjaga kesetabilan mutu hasil produksi dan sebagai salah satu usaha untuk menemukan faktor-faktor terduga yang menyebabkan kurang lancarnya fungsi dalam proses suatu produksi sehingga bila terjadi gangguan dapat segera dilakukan tindakan pembetulan sebelum terlalu banyak produk yang tidak sesuai dengan produksi. Diagram kontrol p adalah suatu grafik pengendalian kualitas statistik yang digunakan untuk mengendalikan produk cacat yang tidak memenuhi syarat spesifikasi kualitas di produk yang dihasilkan dalam suatu proses produksi.

Dalam penelitian ini permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut. 1) Bagaimanakah proses pengendalian kualitas produksi garment di PT. Asrindo Indty Raya? 2) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses pengendalian kualitas produksi garment di PT. Asrindo Indty Raya? 3) Dengan menggunakan diagram kontrol p, apakah proses produksi garment di PT. Asrindo Indty Raya berada dalam kontrol? Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut. 1) Untuk mengetahui proses pengendalian kualitas produksi garment di PT. Asrindo Indty Raya yang sudah berlangsung. 2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengendalian kualitas produksi garment di PT. Asrindo Indty Raya. 3) Untuk mengetahui proses pengendalian kualitas Produksi Garment di PT. Asrindo Indty Raya berada dalam kontrol atau tidak.

Teknik pengumpulan data dalam tugas akhir ini dengan metode dokumentasi, literatur, dan metode wawancara. Data diperoleh dari PT. Asrindo Indty Raya yang kemudian akan dianalisis dengan menggunakan diagram kontrol p yang dipakai untuk menghitung batas pengendali atas dan batas pengendali bawah, sehingga dapat digunakan untuk mengendalikan produk cacat yang dihasilkan dalam suatu proses produksi.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh delapan jenis ketidaksesuaian yaitu kain belang, kain berlubang, cacat rajutan, kotor, lubang gunting, rusak jarum, salah jahit, dan salah tension. Dari hasil penelitian ketidaksesuaian yang sering terjadi adalah kain kotor yaitu sebesar 30,49% dan proses produksi masih terkendali secara statistik karena nilai proporsi masih berada dalam batas atas dan batas bawah dengan Garis Tengah (GT) sebesar 0,0000228 dengan batas 3 sigma.


Password: 6GIOYzKT


No comments:

Post a Comment