Sunday, September 1, 2013

Download Skripsi Sosial Gratis (Gambaran Perilaku Merokok Anak)

Download Skripsi Sosial Gratis (Gambaran Perilaku Merokok Anak)

Masalah rokok pada hakikatnya sudah menjadi masalah nasional, bahkan internasional. Sering sekali kita melihat orang merokok dimana-mana dalam kehidupan sehari-hari baik di kantor, di pasar ataupun tempat umum lainnya atau bahkan dikalangan rumah tangga sendiri. Jumlah konsumsi rokok di Indonesia, menurut Tobacco 2002, menempati posisi tertinggi di dunia, yaitu sebesar 1, 634 triliun batang. Mengikuti China sebanyak 451 miliar batang, Amerika Serikat sebanyak 328 miliar batang, Jepang sebanyak 286 miliar batang, dan Rusia sebanyak 215 miliar batang.

Perilaku merokok dilihat dari berbagai sudut pandang sangat merugikan, baik untuk diri sendiri maupun orang disekelilingnya. Ada beberapa riset yang mendukung pernyataan tersebut jika dilihat dari sisi individu yang bersangkutan. Pengaruh bahan-bahan kimia yang dikandung rokok seperti nikotin, CO (Karbonmonosikda) dan tar dapat menimbulkan berbagai penyakit jika dilihat dari sisi kesehatan. Bahan kimia ini akan memacu kerja susunan syaraf pusat dan susunan syaraf simpatis sehingga mengakibatkan tekanan darah meningkat dan detak jantung bertambah cepat, menstimuli penyakit kanker dan juga berbagai penyakit lain seperti penyempitan pembuluh darah, tekanan darah tinggi, jantung, paru-paru dan bronkitis kronis. Bagi Ibu hamil, rokok dapat menyebabkan kelahiran prematur, berat badan bayi rendah, mortalitas prenatal, kemungkinan lahir dalam keadaan cacat, dan mengalami gangguan dalam perkembangan.

Merokok juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi orang yang berada di sekeliling perokok. Risiko yang ditanggung perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif karena daya tahan terhadap zat-zat yang berbahaya sangat rendah (Sarafino, 1994). Tidak ada yang memungkiri adanya dampak negatif dari perilaku merokok tetapi perilaku merokok bagi kehidupan manusia merupakan ‘fenomenal. Artinya, meskipun sudah diketahui akibat negatif dari merokok tetapi jumlah perokok bukan semakin menurun tetapi semakin meningkat.

Perilaku merokok banyak dilakukan pada masa remaja. Masa remaja adalah masa peralihan dari usia kanak-kanak ke usia dewasa. Terdapat berbagai pendapat tentang pembatasan usia remaja, rata-rata dimulai dari usia 12 tahun sampai akhir usia belasan. Periode remaja merupakan periode yang penting karena pada masa ini terjadi perkembangan fisik dan psikologis yang pesat.

perilaku merokok merupakan fungsi dari lingkungan dan individu. Artinya, perilaku merokok selain disebabkan faktor-faktor dari dalam diri juga disebabkan faktor lingkungan. Faktor dalam diri remaja seperti perilaku memberontak dan suka mengambil risiko turut mempengaruhi apakah remaja akan mulai merokok. Faktor lingkungan seperti orangtua yang merokok dan teman sebaya yang merokok juga mempengaruhi seorang remaja merokok atau tidak. Faktor penyebab perilaku merokok pada remaja adalah pengaruh orangtua, pengaruh teman sebaya, faktor kepribadian dan pengaruh iklan.

Perilaku merokok pada dasarnya adalah perilaku yang dipelajari. Salah satu temuan tentang remaja merokok adalah bahwa remaja yang orangtuanya merokok merupakan agen imitasi yang baik bagi remaja untuk merokok. Orangtua yang merokok akan memberi pengaruh tehadap anak remajanya untuk merokok lebih besar dari pada orangtua yang tidak merokok. Remaja yang berasal dari keluarga perokok dimana kedua orangtua dan saudara yang lebih tua merokok akan cenderung menjadi perokok 4 kali dibanding anak yang berasal dari keluarga bukan merokok. Suatu riset nasional di Amerika Serikat, diketahui bahwa 14% dari anak-anak yang orangtuanya merokok juga menjadi perokok, sedangkan anak-anak yang merokok dari orangtua yang tidak merokok hanya 6 %.





No comments:

Post a Comment