Sunday, September 1, 2013

Download Skripsi Sosial Gratis (Pembinaan Gelandangan)

Download Skripsi Sosial Gratis (Pembinaan Gelandangan)

Gelandangan hampir terdapat di semua kota-kota besar, yang merupakan masalah serius dalam suatu pemerintah, baik di pusat maupun di daerah. Pada umumnya gelandangan ditimbulkan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah proses urbanisasi terlalu tinggi, di mana masyarakat desa yang datang ke kota terlalu banyak sehingga tidak tertampung.

Gelandangan tidak saja merupakan penyakit sosial, tetapi juga merupakan suatu masalah yang memerlukan penanganan dan pembinaan yang cukup serius. Oleh karena itu apabila tidak segera ditangani maka penyakit masyarakat ini akan merajalela, sehingga diperlukan suatu langkah positif yang berupa tindakan penanganan dari pemerintah. Di Kota Semarang, penanganan masalah gelandangan dilakukan dengan melibatkan Dinas Kesejahteraan Sosial beserta Satuan Polisi Pamong Praja yaitu dengan melakukan razia, kemudian yang tertangkap dilakukan pembinaan serta pelatihan ketrampilan dan dikirim ke tempat asal mereka.

Berdasarkan data tersebut di atas, dari tahun 2001 sampai tahun 2005 mengalami peningkatan, jumlah gelandangan yang ditampung pun kian meningkat pada tahun 2001 jumlah gelandangan yang ditampung 154 orang, pada tahun 2005 jumlah gelandangan yang ditampung sekitar 200 orang, sehingga diperlukan adanya pembinaan yang serius mengingat jumlah gelandangan ini terus meningkat dari tahun ke tahun.

Masalah gelandangan merupakan salah satu bentuk masalah sosial yang muncul disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain : faktor pendidikan, kepribadian, ketaatan pada agama, urbanisasi, ekonomi, lingkungan dan geografis. Pada umumnya para gelandangan mengalami proses demoralisasi dan tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Usaha pembinaan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang seharusnya tidak dibatasi dalam lingkup yang terbatas yaitu hanya difokuskan pada para gelandangan saja. Tetapi usaha tersebut harus diproyeksikan untuk sasaran yang lebih luas lagi yaitu mencakup juga masyarakat umum, sehingga masyarakat akan mampu dengan sendirinya untuk memproteksi diri dari akibat negatif adanya gelandangan.

Bertitik tolak dari uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan tema judul “Kebijakan Pemerintah Kota Semarang Dalam Pembinaan Gelandangan di Kota Semarang.”



Rujukan: http://www.4skripsi.com/skripsi-sosial/kebijakan-pemerintah-dalam-pembinaan-gelandangan-di-kota-semarang.html#ixzz2dhh9M44nGelandangan hampir terdapat di semua kota-kota besar, yang merupakan masalah serius dalam suatu pemerintah, baik di pusat maupun di daerah. Pada umumnya gelandangan ditimbulkan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah proses urbanisasi terlalu tinggi, di mana masyarakat desa yang datang ke kota terlalu banyak sehingga tidak tertampung.

Gelandangan tidak saja merupakan penyakit sosial, tetapi juga merupakan suatu masalah yang memerlukan penanganan dan pembinaan yang cukup serius. Oleh karena itu apabila tidak segera ditangani maka penyakit masyarakat ini akan merajalela, sehingga diperlukan suatu langkah positif yang berupa tindakan penanganan dari pemerintah. Di Kota Semarang, penanganan masalah gelandangan dilakukan dengan melibatkan Dinas Kesejahteraan Sosial beserta Satuan Polisi Pamong Praja yaitu dengan melakukan razia, kemudian yang tertangkap dilakukan pembinaan serta pelatihan ketrampilan dan dikirim ke tempat asal mereka.

Berdasarkan data tersebut di atas, dari tahun 2001 sampai tahun 2005 mengalami peningkatan, jumlah gelandangan yang ditampung pun kian meningkat pada tahun 2001 jumlah gelandangan yang ditampung 154 orang, pada tahun 2005 jumlah gelandangan yang ditampung sekitar 200 orang, sehingga diperlukan adanya pembinaan yang serius mengingat jumlah gelandangan ini terus meningkat dari tahun ke tahun.

Masalah gelandangan merupakan salah satu bentuk masalah sosial yang muncul disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain : faktor pendidikan, kepribadian, ketaatan pada agama, urbanisasi, ekonomi, lingkungan dan geografis. Pada umumnya para gelandangan mengalami proses demoralisasi dan tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Usaha pembinaan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang seharusnya tidak dibatasi dalam lingkup yang terbatas yaitu hanya difokuskan pada para gelandangan saja. Tetapi usaha tersebut harus diproyeksikan untuk sasaran yang lebih luas lagi yaitu mencakup juga masyarakat umum, sehingga masyarakat akan mampu dengan sendirinya untuk memproteksi diri dari akibat negatif adanya gelandangan.

Bertitik tolak dari uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan tema judul “Kebijakan Pemerintah Kota Semarang Dalam Pembinaan Gelandangan di Kota Semarang.”


Password: atryrHGt

No comments:

Post a Comment